Rabu, 05 September 2012

laporan praktikum amphibi

PRAKTIKUM ZOOLOGI
AMPHIBI

Katak dan kodok (Rana Sp dan Bufo Sp)

Dosen : Yuyun Maryuningsih, S.Si, M.Pd













Oleh :
Nama               : Idah Fridah
NIM                : 59461268
Kelas               : IPA – BIOLOGI D /III
Kelompok       : III ( tiga)
Asisten            : Abdul Majid
                         
                         





LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
CIREBON
2011
PRAKTIKUM II
KATAK DAN KODOK (Rana Sp dan Bufo Sp)
                                                                                             
       I.            TUJUAN
Untuk mengetahui Morfologi, Anatomi, dan Taksonomi dari Kodok (Bufo Sp) dan Katak (Rana Sp).

    II.            TEORI
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru. Amphibia dapat dibagi menjadi 4 ordo:
Ø  Ordo Apoda,
Ø  Ordo Trachystomata,
Ø  Ordo Caudata.
Ø   Ordo Anura.
Mempunyai ciri-ciri:
·      Tubuh diselubungi kulit yang berlendir
·      Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
·      Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
·      Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang
·      Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam
·       Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam
·       Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
CAPUT (KEPALA)
Bentuk segitiga yang cembung pada bagian dorsal, pada kepala dapat di temukan organ:
-          Mulut    : pengambilan makanan dan bernafas
-          Mata      : menonjol keluar
-          Membran tympani (selaput pendengaran)
-          Saccus vocalis (kantung suara)
SISTEM PENCERNAAN
Organ penyusun saluran pencernaan makanan
·           Cavum oris (rongga mulut)
·           Pharink
·           Oesophagus
·           Gastrum
·           Hylorus
·           Usus besar.
SISTEM RESPIRASI
Sistem pernapasan larva dari rana bernafas dengan kulit dan insang, sedangkan hewan dewasa melalui kulit dan paru-paru, melalui gerakan otot-otot ventrak rahang bawah pengembalian organ dapat diatur melalui prose snares, sampai ke paru-paru melalui saluran lewat choane, lewat rongga mulut dan glottis dan mengeluarkan CO2 dan mengeluarkan uap air.
·      Pulmo merupakan dua buah kantung yang elastic sifatnya terletak dorsal dari gastrum dan hepar
·      Layank pulmo berhubungan dengan rongga mulut melelui suatu celah yang disebut glottis.

 III.            ALAT DAN BAHAN
III.1.  ALAT
·         Bak preparat
·         Pinset
·         Pisau beah atau cutter
·         Jarum pentul
·         Alat tulis
·         Penggaris dan kertas
111.2. BAHAN
·         Katak (Rana Sp )
·         Kodok (Bufo Sp )

 IV.            PROSEDUR KERJA
1.      menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan.
2.      melakukan pembiusan pada hewan yang akan diamati.
3.      mengamati bagian-bagian morfologi tubuhnya, lakukan pengukuran panjang bagian-bagian tubuhnya dari bagian anterior sampai posterior, setelah diamati kemudian digambar.
4.      Kemudian melakukan pembedahan terhadap hewan tersebut. Amati bagian-bagian anatominya dan digambar.
5.      membuatlah laporan sementara setelah selesai pengamatan.
6.      Rapihkan dan bersihkan meja kerja setelah selesai melakukan pengamatan









    V.            HASIL PENGAMATAN
Katak (Rana Sp )





























Kodok (Bufo Sp )




















Ukuran tubuhkatak dan kodok
Katak
kodok
Panjang badan keseluruhan
9 Cm
13 cm
Lebar badan keseluruhan
1,5 Cm
2 cm
Panjang kepala
1 Cm
1,5 cm
Lebar kepala
0,5 Cm
1,5 Cm
Panjang kaki depan / belakang
1 / 4 Cm
2,5 / 9 Cm
Jumlah jari depan
4 Cm
4 Cm
Jumlah kaki belakang
5 Cm
5 Cm
Diameter mata
0,4 Cm
0,4 Cm

VI .  PEMBAHASAN
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Dari hasil pengamatan kelompok kami perlakuan pada Rana Sp dan Bufo Sp, ketika dimasukan kedalam air dingin menikmati atau diam, sedangkan pada air panas Rana Sp dan Bufo Sp akan meloncat (tidak menikmati), pada larutan HCl Rana Sp dan Bufo Sp akan diam (menikmati),  pada larutan NaCl Rana Sp dan Bufo Sp akan menikmati (diam).
Dari hasil pengamatan kami pada katak (Rana Sp) dan kodok (Bufo Sp) pada katak mempunyai panjang 9 cm dan lebar 1,5 cm. panjang kepala 1,5 cm, lebar kepala 0,5 cm, panjang kaki depan 1 cm, kaki belakang 4 cm, dan diameter mata 0,4 cm. Sedangkan pada kodok panjang seluruh tubuh 13 cm, lebar 2 cm, panjang kepala 1,5 cm, lebar kepala 1,5 cm, panjang kaki depan 2,5 cm, kaki belakang 9 cm dan diameter mata 0,5 cm.
Bagian dalam mulut Rana Sp dan Bufo Sp mempunyai lidah yang bercabang, terdapat lubang Glottis, Choane (langit langit), Plantum (gigi runcing), Oeshopagus (kerongkongan) dan Eustachius. Dan mempunyai Saccus vocalis (kantung suara)
Saat di bedah Rana Sp dan Bufo Sp mepunyai jantung (Cor), Hepar (jantung), Pulpo (paru-paru), Gastum (lambung), Intestium (usus halus), empedu, dan testis.
Habitat Rana Sp dan Bufo Sp hidup di dua tempat yaitu air dan darat. Pada Rana Sp dan Bufo Sp mempunyai membran Tympani (selaput pendengaran), palpebra sangat tipis.
Organ reproduksi pada Rana Sp dan Bufo Sp berbeda antara katak jantan dan katak betina. Pada katak jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih – putihan) terletak disebelah atas ginjal. Perkawinan dilakukan dengan cara katak jantan menempel di atas punggung katak betina, lalu keduanya menyemprotkan sel – sel gametnya ke luar tubuh.
Sistem pernapasan larva dari rana bernafas dengan kulit dan insang, sedangkan hewan dewasa melalui kulit dan paru-paru, melalui gerakan otot-otot ventrak rahang bawah pengembalian organ dapat diatur melalui prose snares, sampai ke paru-paru melalui saluran lewat choane, lewat rongga mulut dan glottis dan mengeluarkan CO2 dan mengeluarkan uap air.
Sistem saraf katak terdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi. Syaraf pusat terususun atas otak dan tali spinal, sedangkan saraf tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal Otak dan tali spinal dibungkus oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf.
                  
Klasifikasi 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Amphibia
Ordo                : Anura
Famili              : Bufonidae
Genus              Bufo
Spesies            : Bufo Sp.


Klasifikasi 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Amphibia
Ordo                : Anura
Famili              : Ranidae
Genus              Rana
Spesies            : Rana Sp.
Penutup tubuh
kulit yang berlendir
Alat gerak
dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
Alat pernapasan
pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
Habitat
air dan darat
Suhu tubuh
tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm)
Peredaran darahnya
tertutup
Alat penglihatan
Mata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam
Berkembang biak
dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal)
Jantung
terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik

  VI.            KESIMPULAN
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.
Dari hasil pengamatan kelompok kami pada Rana Sp dan Bufo Sp struktur bagian dalam sama, yang membedakan katak dan kodok hanya terdapat pada bagian tubuhnya. Katak tubuhnya ramping, tubuhnya berlendir, terdapat selaput renang, sedangkan kodok tubuhnya besar dan tubuhnya kasar dan tidak memiliki selaput renang.
























DAFTAR PUSTAKA

Hartono, slamet Prawiro.1988. Biologi jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Kimball, John W.1983. Biology 3. Addision Wesley






laporan praktikum zoologi mamalia

PRAKTIKUM ZOOLOGI
MAMMALIA

KELINCI (Cavia porcellus )

Dosen : Yuyun Maryuningsih, S.Si, M.Pd













Oleh :
Nama               : Idah Fridah
NIM                : 59461268
Kelas               : IPA – BIOLOGI D /IV
Kelompok       : III ( Tiga )
Asisten            : Abdul Majid
                         
                         





LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
CIREBON
2011
PRAKTIKUM V
KELINCI (Cavia porcellus)

       I.            TUJUAN
Untuk mengetahui Morfologi, Anatomi, dan Taksonomi dari Burung Kelinci (Cavia porcellus).

    II.            TEORI
Kelinci adalah hewan Mammalia yang bertubuh kecil dan mampu hidup di banyak tempat dan mereka hidup berkelompok.
Habitus
Tubuhnya dapat di bagi menjadi Caput (kepala), Cervix (leher), Truncus (badan), Extrimifas (anggota badan), sedangkan Cauda (ekor) tumbuh radiomen. Seluruh tubuhnya di tutupi oleh rambut. Rambut merupakan karakteristik dari mammalia.
Ekosistem
Ekosistem yang banyak dihuni seperti padang rumput, hutan, semak belukar. Kelinci mampu beradaptasi dengan padang pasir maupun daerah yang basah. Kelinci tersebar di Eropa, India, Sumatra, Jepang, Amerika Utara dan Afrika.
Ciri-ciri
·         Tubuh ditutupi oleh rambut.
·         Mempunyai saraf tunjang.
·         Mempunyai jantung dengan empat ruang.
·         Mempunyai cuping telinga.
·         Mempunyai kelenjar peluh.
·         Bernafas dengan paru-paru.
·         Hewan berdarah panas.
·         Mempunyai kelenjar mamae.
·         Hewan bertulang belakang.
·         Dapat bertahan hidup dalam cuaca ekstrim.
 III.            ALAT DAN BAHAN
III.1.  ALAT
·         Bak preparat
·         Pinset
·         Pisau beah atau cutter
·         Jarum pentul
·         Alat tulis
·         Penggaris dan kertas
111.2. BAHAN
·         Kelinci (Cavia porcellus).


 IV.            PROSEDUR KERJA
1.      Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan.
2.      Melakukan pembiusan pada hewan yang akan diamati.
3.      Mengamati bagian-bagian morfologi tubuhnya, lakukan pengukuran panjang bagian-bagian tubuhnya dari bagian anterior sampai posterior, setelah diamati kemudian digambar.
4.      Kemudian melakukan pembedahan terhadap hewan tersebut. Amati bagian-bagian anatominya dan digambar.
5.      Membuatlah laporan sementara setelah selesai pengamatan.
6.      Rapihkan dan bersihkan meja kerja setelah selesai melakukan pengamatan









    V.            HASIL PENGAMATAN
Kelinci (Cavia porcellus).





























Ukuran tubuh
kelinci
Panjang seluruh tubuh
28 Cm
Lebari keseluruh tubuh
8 Cm
Panjang kepala
4 Cm
Lebar kepala
4 Cm
Panjang vivrisae
3,5 Cm
Panjang servik
1 Cm
Panjang badan
11 Cm
Lebar badan
7 Cm
Panjang ekor
2 Cm
Panjang lengan depan
3 Cm
Panjang lengan belakang
10 Cm
Panjang telinga
5 Cm
Lebar telinga
3,5 Cm
Lumlah jari depan
4 Cm
Jumlah jari belakang
4 Cm
Diameter mata
1 Cm














VI .  PEMBAHASAN
Kelinci merupakan salah satu jenis dari hewan menyusui (mammalia). populasi kelinci mudah ditemukan di seluruh penjuru dunia ini, karena jumlahnya yang banyak.
Secara umum kelinci dapat di kelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu kelinci bebas dan kelinci hias. Contoh kelinci bebas atau liar terwulu. Sedangkan kelinci hias contohnya kelinci angora.
Kelinci dapat di bedakan berdasarkan jenis bulunya, ada kelinci berbulu pendek, ada pula yang berbulu panjang dengan warna agak kekuningan. Di habitat asalnya, warna tersebut akan berubah menjadi ke abu-abuan ketika musim dingin tiba.
Dari hasil pengamatan kelompok kami pada Kelinci (Cavia porcellus).Mempunyai panjang keseluruhan 28 Cm, dan lebar 8 Cm, panjang kepala 4 Cm, lebar kepala 4 Cm, panjang badan 11 Cm, lebar badan 7 Cm, diameter mata 1 Cm, panjang sungut 3,5 Cm, panjang servik 1 Cm, panjang ekor 2 Cm, panjang lengan depan 3 Cm, panjang lengan belakang 10 Cm, panjang telinga 5 Cm, lebar 3,5 Cm.
Dari hasil pengamatan kelompok kami pada Kelinci (Cavia porcellus) pada bagian mulut terdapat lidah, Choone, Custacius, glottis, keping palatinum dan esofagus, terdapat gigi depan (insisivi), gigi premolare, gigi molare, labium mayor, dan labium minor.
Dari hasil pengamatan kelompok kami pada bagian kepala Kelinci (Cavia porcellus). Terdapat Rima oris, eksternal nares, vivrisae, membrane nikitan, palpebra interior, palpebra superior, dan pina auricular.
Saat di bedah terdapat trakea, laring, glottis, kerongkongan, cor (jantung), lambung (terbagi tiga bagian pars cardiae, pars fundus,pars pylorus) pulmae, hepar (hati), empedu, pancreas, ginjal, paru-paru, colon acedence, colon transversum, oviduct, lekuk pirenium, dan anus.
Ekosistem yang banyak dihuni seperti padang rumput, hutan, semak belukar. Kelinci mampu beradaptasi dengan padang pasir maupun daerah yang basah. Kelinci tersebar di Eropa, India, Sumatra, Jepang, Amerika Utara dan Afrika. Biasnya kelinci bersifat agresif untuk menjauhi ancaman disekitar lingkungannya.
Sistem pencernan pada kelinci mulai dari esophagus – kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar –  reknum – anus.

Klasifikasi
Oryctolagus cuniculus Tasmania 2.jpg
Karakteristik:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Sub phylum     : Vertebrata
Classis             : Mammalia
Ordo                : Rodentia
Familia            : Cavidae
Genus              Cavia
Spesies            Cavia porcellus
 








  VI.            KESIMPULAN
Kelinci merupakan salah satu jenis dari hewan menyusui (mammalia). populasi kelinci mudah ditemukan di seluruh penjuru dunia ini, karena jumlahnya yang banyak.
Dari hasil pengamatan pada Cavia porcellus Pada bagian dada aves terdapat dua  bagian yaitu bagian atas saat di tarik bagian atas sayapnya akan menutup, dan bagian bawah yang di tarik maka sayapnya akan membuka.
Columba Domestika memiliki organ tubuh seperti hepar, ginjal, pulmo, jantung, saccus peneumaticus (berwarna putih), pre ventrikulus.























DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, M. 1993. Zoologi Dasar. Penerbit Erlangga 
Djuhanda, T. 1984. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I.Armico, Bandung
Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid 3. Erlangga, Jakarta.