PRAKTIKUM
ZOOLOGI
AMPHIBI
Katak
dan kodok (Rana Sp dan Bufo Sp)
Dosen : Yuyun
Maryuningsih, S.Si, M.Pd
Oleh :
Nama : Idah Fridah
NIM : 59461268
Kelas : IPA – BIOLOGI D /III
Kelompok : III ( tiga)
Asisten : Abdul Majid
LABORATORIUM
BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
CIREBON
2011
PRAKTIKUM II
KATAK DAN KODOK (Rana Sp dan
Bufo Sp)
I.
TUJUAN
Untuk
mengetahui Morfologi, Anatomi, dan Taksonomi dari Kodok (Bufo Sp) dan
Katak (Rana Sp).
II.
TEORI
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan
sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di
dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia
bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah.
Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah
beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan
dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering
dan bernapas dengan paru-paru. Amphibia dapat
dibagi menjadi 4 ordo:
Ø Ordo Apoda,
Ø Ordo Trachystomata,
Ø Ordo Caudata.
Ø Ordo Anura.
Mempunyai
ciri-ciri:
·
Tubuh diselubungi kulit yang berlendir
·
Merupakan hewan
berdarah dingin (poikiloterm)
·
Mempunyai jantung
yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
·
Mempunyai dua
pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di
antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang
·
Matanya mempunyai
selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu
menyelam
· Pernapasan pada
saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa
paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke
dalam rongga mulut ketika menyelam
·
Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh
yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
CAPUT
(KEPALA)
Bentuk
segitiga yang cembung pada bagian dorsal, pada kepala dapat di temukan organ:
-
Mulut : pengambilan makanan
dan bernafas
-
Mata : menonjol keluar
-
Membran tympani (selaput pendengaran)
-
Saccus vocalis (kantung suara)
SISTEM
PENCERNAAN
Organ
penyusun saluran pencernaan makanan
·
Cavum oris
(rongga mulut)
·
Pharink
·
Oesophagus
·
Gastrum
·
Hylorus
·
Usus besar.
SISTEM RESPIRASI
Sistem pernapasan larva dari rana bernafas dengan kulit dan insang,
sedangkan hewan dewasa melalui kulit dan paru-paru, melalui gerakan otot-otot
ventrak rahang bawah pengembalian organ dapat diatur melalui prose snares,
sampai ke paru-paru melalui saluran lewat choane, lewat rongga mulut dan
glottis dan mengeluarkan CO2 dan mengeluarkan uap air.
·
Pulmo merupakan
dua buah kantung yang elastic sifatnya terletak dorsal dari gastrum dan hepar
·
Layank pulmo
berhubungan dengan rongga mulut melelui suatu celah yang disebut glottis.
III.
ALAT DAN BAHAN
III.1. ALAT
·
Bak preparat
·
Pinset
·
Pisau beah atau
cutter
·
Jarum pentul
·
Alat tulis
·
Penggaris dan
kertas
111.2. BAHAN
·
Katak (Rana
Sp )
·
Kodok (Bufo
Sp )
IV.
PROSEDUR KERJA
1.
menyiapkan
semua peralatan yang akan digunakan.
2.
melakukan pembiusan
pada hewan yang akan diamati.
3.
mengamati
bagian-bagian morfologi tubuhnya, lakukan pengukuran panjang bagian-bagian
tubuhnya dari bagian anterior sampai posterior, setelah diamati kemudian
digambar.
4.
Kemudian melakukan
pembedahan terhadap hewan tersebut. Amati bagian-bagian anatominya dan
digambar.
5.
membuatlah
laporan sementara setelah selesai pengamatan.
6.
Rapihkan dan bersihkan meja kerja setelah selesai melakukan pengamatan
V.
HASIL PENGAMATAN
Katak (Rana Sp )
Kodok
(Bufo Sp )
Ukuran tubuhkatak dan kodok
|
Katak
|
kodok
|
Panjang badan keseluruhan
|
9 Cm
|
13 cm
|
Lebar badan keseluruhan
|
1,5 Cm
|
2 cm
|
Panjang kepala
|
1 Cm
|
1,5 cm
|
Lebar kepala
|
0,5 Cm
|
1,5 Cm
|
Panjang kaki depan / belakang
|
1 / 4 Cm
|
2,5 / 9 Cm
|
Jumlah jari depan
|
4 Cm
|
4 Cm
|
Jumlah kaki belakang
|
5 Cm
|
5 Cm
|
Diameter mata
|
0,4 Cm
|
0,4 Cm
|
VI . PEMBAHASAN
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan
sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di
dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibia
bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah.
Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah
beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan
dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering
dan bernapas dengan paru-paru.
Dari hasil pengamatan kelompok kami perlakuan pada Rana Sp dan Bufo
Sp, ketika dimasukan kedalam air dingin menikmati atau diam, sedangkan pada
air panas Rana Sp dan Bufo Sp akan meloncat (tidak menikmati),
pada larutan HCl Rana Sp dan Bufo Sp akan diam (menikmati), pada larutan NaCl Rana Sp dan Bufo
Sp akan menikmati (diam).
Dari hasil pengamatan kami pada katak (Rana Sp) dan kodok (Bufo
Sp) pada katak mempunyai panjang 9 cm dan lebar 1,5 cm. panjang kepala 1,5
cm, lebar kepala 0,5 cm, panjang kaki depan 1 cm, kaki belakang 4 cm, dan
diameter mata 0,4 cm. Sedangkan pada kodok panjang seluruh tubuh 13 cm, lebar 2
cm, panjang kepala 1,5 cm, lebar kepala 1,5 cm, panjang kaki depan 2,5 cm, kaki
belakang 9 cm dan diameter mata 0,5 cm.
Bagian dalam mulut Rana Sp dan Bufo Sp mempunyai lidah yang
bercabang, terdapat lubang Glottis, Choane (langit langit), Plantum (gigi runcing), Oeshopagus (kerongkongan) dan Eustachius. Dan mempunyai Saccus vocalis
(kantung suara)
Saat di bedah Rana Sp dan Bufo Sp mepunyai jantung
(Cor), Hepar (jantung), Pulpo (paru-paru), Gastum (lambung), Intestium (usus
halus), empedu, dan testis.
Habitat Rana Sp dan Bufo Sp hidup di dua tempat yaitu
air dan darat. Pada Rana Sp dan Bufo Sp mempunyai membran Tympani (selaput pendengaran),
palpebra sangat tipis.
Organ reproduksi pada Rana Sp dan Bufo
Sp berbeda antara katak jantan dan katak betina. Pada
katak jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih –
putihan) terletak disebelah atas ginjal. Perkawinan dilakukan dengan cara katak
jantan menempel di atas punggung katak betina, lalu keduanya menyemprotkan sel
– sel gametnya ke luar tubuh.
Sistem pernapasan larva dari rana bernafas dengan kulit dan insang,
sedangkan hewan dewasa melalui kulit dan paru-paru, melalui gerakan otot-otot
ventrak rahang bawah pengembalian organ dapat diatur melalui prose snares,
sampai ke paru-paru melalui saluran lewat choane, lewat rongga mulut dan
glottis dan mengeluarkan CO2 dan mengeluarkan uap air.
Sistem saraf katak terdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi.
Syaraf pusat terususun atas otak dan tali spinal, sedangkan saraf tepi tersusun
atas saraf kranial, saraf spinal Otak dan tali
spinal dibungkus oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan
dengan tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Bufonidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo Sp.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Bufonidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo Sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Ranidae
Genus : Rana
Spesies : Rana Sp.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Ranidae
Genus : Rana
Spesies : Rana Sp.
Penutup tubuh
|
kulit yang berlendir
|
Alat gerak
|
dua pasang kaki dan pada setiap
kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan
kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
|
Alat pernapasan
|
pernapasan pada saat masih
kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru
dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam
rongga mulut ketika menyelam.
|
Habitat
|
air dan darat
|
Suhu tubuh
|
tidak tetap, berubah-ubah
mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm)
|
Peredaran darahnya
|
tertutup
|
Alat penglihatan
|
Mata dan matanya mempunyai
selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu
menyelam
|
Berkembang biak
|
dengan cara melepaskan telurnya
dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal)
|
Jantung
|
terdiri dari tiga ruangan yaitu
dua serambi dan satu bilik
|
VI.
KESIMPULAN
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan
sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di
dua alam; yakni di air dan di daratan.
Dari hasil pengamatan kelompok kami pada Rana Sp dan Bufo
Sp struktur bagian dalam sama, yang membedakan katak dan kodok hanya
terdapat pada bagian tubuhnya. Katak tubuhnya ramping, tubuhnya berlendir,
terdapat selaput renang, sedangkan kodok tubuhnya besar dan tubuhnya kasar dan
tidak memiliki selaput renang.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, slamet Prawiro.1988.
Biologi jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Kimball, John W.1983. Biology 3.
Addision Wesley
Tidak ada komentar:
Posting Komentar