Rabu, 05 September 2012

laporan praktikum zoologi mamalia

PRAKTIKUM ZOOLOGI
MAMMALIA

KELINCI (Cavia porcellus )

Dosen : Yuyun Maryuningsih, S.Si, M.Pd













Oleh :
Nama               : Idah Fridah
NIM                : 59461268
Kelas               : IPA – BIOLOGI D /IV
Kelompok       : III ( Tiga )
Asisten            : Abdul Majid
                         
                         





LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
CIREBON
2011
PRAKTIKUM V
KELINCI (Cavia porcellus)

       I.            TUJUAN
Untuk mengetahui Morfologi, Anatomi, dan Taksonomi dari Burung Kelinci (Cavia porcellus).

    II.            TEORI
Kelinci adalah hewan Mammalia yang bertubuh kecil dan mampu hidup di banyak tempat dan mereka hidup berkelompok.
Habitus
Tubuhnya dapat di bagi menjadi Caput (kepala), Cervix (leher), Truncus (badan), Extrimifas (anggota badan), sedangkan Cauda (ekor) tumbuh radiomen. Seluruh tubuhnya di tutupi oleh rambut. Rambut merupakan karakteristik dari mammalia.
Ekosistem
Ekosistem yang banyak dihuni seperti padang rumput, hutan, semak belukar. Kelinci mampu beradaptasi dengan padang pasir maupun daerah yang basah. Kelinci tersebar di Eropa, India, Sumatra, Jepang, Amerika Utara dan Afrika.
Ciri-ciri
·         Tubuh ditutupi oleh rambut.
·         Mempunyai saraf tunjang.
·         Mempunyai jantung dengan empat ruang.
·         Mempunyai cuping telinga.
·         Mempunyai kelenjar peluh.
·         Bernafas dengan paru-paru.
·         Hewan berdarah panas.
·         Mempunyai kelenjar mamae.
·         Hewan bertulang belakang.
·         Dapat bertahan hidup dalam cuaca ekstrim.
 III.            ALAT DAN BAHAN
III.1.  ALAT
·         Bak preparat
·         Pinset
·         Pisau beah atau cutter
·         Jarum pentul
·         Alat tulis
·         Penggaris dan kertas
111.2. BAHAN
·         Kelinci (Cavia porcellus).


 IV.            PROSEDUR KERJA
1.      Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan.
2.      Melakukan pembiusan pada hewan yang akan diamati.
3.      Mengamati bagian-bagian morfologi tubuhnya, lakukan pengukuran panjang bagian-bagian tubuhnya dari bagian anterior sampai posterior, setelah diamati kemudian digambar.
4.      Kemudian melakukan pembedahan terhadap hewan tersebut. Amati bagian-bagian anatominya dan digambar.
5.      Membuatlah laporan sementara setelah selesai pengamatan.
6.      Rapihkan dan bersihkan meja kerja setelah selesai melakukan pengamatan









    V.            HASIL PENGAMATAN
Kelinci (Cavia porcellus).





























Ukuran tubuh
kelinci
Panjang seluruh tubuh
28 Cm
Lebari keseluruh tubuh
8 Cm
Panjang kepala
4 Cm
Lebar kepala
4 Cm
Panjang vivrisae
3,5 Cm
Panjang servik
1 Cm
Panjang badan
11 Cm
Lebar badan
7 Cm
Panjang ekor
2 Cm
Panjang lengan depan
3 Cm
Panjang lengan belakang
10 Cm
Panjang telinga
5 Cm
Lebar telinga
3,5 Cm
Lumlah jari depan
4 Cm
Jumlah jari belakang
4 Cm
Diameter mata
1 Cm














VI .  PEMBAHASAN
Kelinci merupakan salah satu jenis dari hewan menyusui (mammalia). populasi kelinci mudah ditemukan di seluruh penjuru dunia ini, karena jumlahnya yang banyak.
Secara umum kelinci dapat di kelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu kelinci bebas dan kelinci hias. Contoh kelinci bebas atau liar terwulu. Sedangkan kelinci hias contohnya kelinci angora.
Kelinci dapat di bedakan berdasarkan jenis bulunya, ada kelinci berbulu pendek, ada pula yang berbulu panjang dengan warna agak kekuningan. Di habitat asalnya, warna tersebut akan berubah menjadi ke abu-abuan ketika musim dingin tiba.
Dari hasil pengamatan kelompok kami pada Kelinci (Cavia porcellus).Mempunyai panjang keseluruhan 28 Cm, dan lebar 8 Cm, panjang kepala 4 Cm, lebar kepala 4 Cm, panjang badan 11 Cm, lebar badan 7 Cm, diameter mata 1 Cm, panjang sungut 3,5 Cm, panjang servik 1 Cm, panjang ekor 2 Cm, panjang lengan depan 3 Cm, panjang lengan belakang 10 Cm, panjang telinga 5 Cm, lebar 3,5 Cm.
Dari hasil pengamatan kelompok kami pada Kelinci (Cavia porcellus) pada bagian mulut terdapat lidah, Choone, Custacius, glottis, keping palatinum dan esofagus, terdapat gigi depan (insisivi), gigi premolare, gigi molare, labium mayor, dan labium minor.
Dari hasil pengamatan kelompok kami pada bagian kepala Kelinci (Cavia porcellus). Terdapat Rima oris, eksternal nares, vivrisae, membrane nikitan, palpebra interior, palpebra superior, dan pina auricular.
Saat di bedah terdapat trakea, laring, glottis, kerongkongan, cor (jantung), lambung (terbagi tiga bagian pars cardiae, pars fundus,pars pylorus) pulmae, hepar (hati), empedu, pancreas, ginjal, paru-paru, colon acedence, colon transversum, oviduct, lekuk pirenium, dan anus.
Ekosistem yang banyak dihuni seperti padang rumput, hutan, semak belukar. Kelinci mampu beradaptasi dengan padang pasir maupun daerah yang basah. Kelinci tersebar di Eropa, India, Sumatra, Jepang, Amerika Utara dan Afrika. Biasnya kelinci bersifat agresif untuk menjauhi ancaman disekitar lingkungannya.
Sistem pencernan pada kelinci mulai dari esophagus – kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar –  reknum – anus.

Klasifikasi
Oryctolagus cuniculus Tasmania 2.jpg
Karakteristik:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Sub phylum     : Vertebrata
Classis             : Mammalia
Ordo                : Rodentia
Familia            : Cavidae
Genus              Cavia
Spesies            Cavia porcellus
 








  VI.            KESIMPULAN
Kelinci merupakan salah satu jenis dari hewan menyusui (mammalia). populasi kelinci mudah ditemukan di seluruh penjuru dunia ini, karena jumlahnya yang banyak.
Dari hasil pengamatan pada Cavia porcellus Pada bagian dada aves terdapat dua  bagian yaitu bagian atas saat di tarik bagian atas sayapnya akan menutup, dan bagian bawah yang di tarik maka sayapnya akan membuka.
Columba Domestika memiliki organ tubuh seperti hepar, ginjal, pulmo, jantung, saccus peneumaticus (berwarna putih), pre ventrikulus.























DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, M. 1993. Zoologi Dasar. Penerbit Erlangga 
Djuhanda, T. 1984. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I.Armico, Bandung
Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid 3. Erlangga, Jakarta.


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar